5 Makam Wanita Kuno Terpenting di Dunia

5 Makam Wanita Kuno Terpenting di Dunia - Ada banyak situs bersejarah yang berdiri di semua belahan dunia. Sejumlah di antaranya adalah reruntuhan sisa peradaban kuno dan sejumlah lagi adalah monumen, baik yang dibangun buat mengenang kejadian penting atau beberapa tokoh yang dianggap mempunyai pengaruh besar dalam jalannya sejarah.

Sebab sejarah kuno umumnya didominasi oleh kaum pria, tidak heran bila kebanyakan monumen didirikan buat para tokoh dari kaum Adam. Katakan saja Piramida Giza di Mesir atau Kuil Dionysius. Cuma sedikit saja perempuan yang dianggap penting dalam perjalanan sejarah umat manusia, dan lebih sedikit lagi yang meraih pengakuan sampai dibikinnya monumen atau tugu peringatan buat mengenang jasanya.

Berikut ini adalah 5 Makam Wanita Kuno Terpenting di Dunia :

1. Makam Ratu K'abel, Guatemala

Ratu K'abel merupakan Ratu Maya selama abad ke-7 dan bisa dibilang ratu paling besar dari peradaban kuno bangsa Maya. Tidak seperti Shert Nebti dan Shangguan Wan'er yang sempat terlupakan selama berabad-abad, penguasa wanita yang satu ini telah diketahui keberadaannya sejak bertahun-tahun yang lalu, berkat sosoknya yang tergambar dalam sebuah lempengan batu Stela 34 dari El Peru.

Meski demikian makam sang ratu sendiri tersembunyi selama nyaris 1.400 tahun hingga penemuannya di tahun 2012. Keberadaan sang ratu memperlihatkan tipe masyarakat Maya kuno yang matriarkal. Meski memerintah bersama-sama suaminya, K'abel dianggap mempunyai otoritas yang lebih tinggi.

2. Makam Shangguan Wan'er, China

Wanita ini dianggap mempunyai pengaruh besar dalam sejarah China, sebab dia merupakan perdana mentri wanita pertama di Kerajaan China kuno. Shangguan Wan'er tadinya merupakan cucu dari seorang pejabat menonjol selama pemerintahan Kaisar Gaozong. Wanita ini lalu jadi selir dari kaisar. Lalu saat ibu sang kaisar, Maharani Wu Zetian memegang kekuasaan, sang maharani mengangkat menantunya yang memang populer dengan kecerdasannya dan berbakat dalam bidang tata negara tersebut sebagai penasihat dan asistennya.

Saat Shangguan Wan'er meninggal, sebuah kuburan didirikan buat menghormatinya. Makam tersebut terkubur selama berabad-abad dan baru ditemukan kembali beberapa tahun yang silam. Sayangnya kondisi makam tersebut sudah tak terlalu bagus. Telah banyak yang mengalami kerusakan, kemungkinan sebab perselisihan politik yang terjadi ketika peralihan kekuasaan saat itu.

3. Kuil Persemayaman Ratu Hatshepsut, Mesir

Candi sekaligus persemayaman jenazah ini adalah bangunan megah bernilai sejarah yang didedikasikan buat Ratu Hatshepsut. Sang ratu merupakan bagian dari dinasti ke-18 Mesir kuno yang berkuasa selama nyaris 30 tahun dan sukses menjadikan dirinya sebagai firaun perempuan paling besar dalam sejarah Mesir. Secara keseluruhan kuburan ini mempunyai kondisi yang terawat baik, meskipun banyak piktograf bernilai informasi sejarah penting di dalamnya sudah dihancurkan oleh firaun Thutmose III.

4. Makam Shert Nebti, Mesir

Shert Nebti merupakan putri dari zaman Mesir kuno yang diprediksikan hidup sekitar 4.500 tahun silam. Tidak banyak riwayat soal penguasa wanita satu ini yang sukses diketahui. Kemungkinan ia merupakan putri dari Raja Men Salbo. Namun meskipun sedikit informasi yang bisa diraih soal peranan sang putri dalam sejarah Mesir, bisa dilihat bahwa ia merupakan wanita yang sangat berpengaruh, terbukti dari makamnya yang dikelilingi kuburan para pejabat.

Kuburan putri Shert Nebti ini ditemukan di tanah penguburan di dekat piramida berundak Saqqara. Beberapa arkeolog yakin ada sejumlah kuburan yang masih tersembunyi di kawasan tersebut.

5. Makam Helena, Italia

Makam Helena merupakan sebuah makam kuno yang terdapat di daerah Via Casilina, kota Roma, Italia. Kuburan ini didirikan antara tahun 326 hingga 330 atas perintah raja Konstantin I. Tadinya kuburan ini ditujukan buat Konstantin sendiri, namun kemudian dijadikan lokasi persemayaman ibunya, Helena yang meninggal di tahun 328.

Bangunan kuburan Helena, yang dianggap berjasa sebab sudah melahirkan Konstantin Agung sekarang ini cuma sebagian saja yang utuh. Sebagian besar mosaik indah dalam bangunan berkubah tersebut hancur selama proyek restorasi abad ke-17. Selain itu kini kuburan Helena telah berubah fungsi jadi sebuah gereja, yaitu gereja Saint Marcellinus dan Saint Peter.