5 Teori Suara Terompet dari Langit

5 Teori Suara Terompet dari Langit - Jagat raya ini memang penuh dengan misteri. Bukan cuma bagi kita yang awam pada ilmu alam, namun juga bagi para ilmuwan yang sudah puluhan tahun meneliti mengenai jagat raya ini. Begitu banyak penemuan baru, namun masih banyak juga misteri, bahkan beberapa pertanyaan sederhana yang belum bisa terjawab. Sepekan belakangan ini, misalnya, penduduk dunia sibuk bertanya mengenai suara yang terdengar dari langit. Suara tersebut terdengar di sejumlah negara di benua yang tak sama. Dari Amerika, Kanada, Rusia sampai ke Eropa Barat. Bom semahakuasa apapun tak akan terdengar pada rentang jarak sejauh itu.

Sejumlah orang di negara-negara tersebut sukses merekam suara-suara aneh itu dan menguploadnya di Youtube. Telah ribuan orang dari seluruh dunia yang menonton video itu.  Dari rekaman-rekaman yang diposting pada jejaring sosial dan jejaring berbagi video Youtube, suara dari langit tersebut datang dalam beberapa bentuk bunyi. Kadang mendesis, gemuruh, namun lebih sering terdengar melengking seperti bunyi sangkakala.

Kemiripan dengan bunyi sangkakala itulah yang lalu mendorong spekulasi kalau suara tersebut merupakan "tanda kiamat." Beberapa orang mengatakan kalau suara misterius tersebut mirip dengan tanda serangan alien dalam film War of the World yang dibintangi Tom Cruise. Bergemuruh, melengking, dan memekakkan telinga. Dan seperti halnya suara dari langit tersebut, alien adalah juga sesuatu yang sampai saat ini masih misterius.

Kemudian apa sebenarnya bunyi itu? Para ilmuwan sejatinya telah melakukan penelitian. Sejak kapan? Ya, semenjak bunyi tersebut terdengar pertama kali beberapa dekade yang lalu. Jadi, suara dari langit tersebut bukan baru pertama kali terdengar, namun sudah lama. Yang membuatnya sekarang ramai merupakan suara tersebut terdengar di banyak negara dan kemudahan memposting video di Youtube, menyebabkan suara tersebut gampang di dengar dari mana pun di sekujur dunia.

NASA memiliki kesimpulan mengenai suara itu, dan versi inilah yang diyakini oleh banyak kalangan. Bumi ini, begitu NASA menjelaskan, mempunyai emisi radio. "Bila manusia memiliki antena, bukan telinga, maka akan mendengar suara-suara aneh yang datang dari planet kita sendiri. Ilmuwan menyebutnya tweeks, whistlers, dan sferics." "Emisi radio alami Bumi merupakan nyata dan meskipun kita sebagian besar tak menyadari keberadaannya, namun ada di sekitar kita sepanjang waktu."

Selain pendapat-pendapat tersebut, masih ada 5 Teori Suara Terompet dari Langit yang menjelaskan kejadian aneh ini. Yuk langsung saja kita simak ulasan berikut ini.

1. Alien

Sementara banyak juga yang menduga suara-suara tersebut berasal dari aktivitas alien yang ada di luar angkasa. Mungkin mereka sedang mengamati Bumi buat dijadikan lokasi untuk tinggal.

2. Senjata Luar Angkasa

Teori lainnya mengatakan suara tersebut berasal dari riset pemerintah AS bernama High Frequency Active Auroral Research Program (HAARP). Pemerintah AS memakai HAARP sebagai senjata luar angkasa dan alat pengubah cuaca.

3. Tekanan di Atmosfer

Teori selanjutnya mengatakan suara aneh tersebut dikarenakan oleh tekanan di atmosfer. Tekanan atmosfer didefinisikan sebagai gaya persatuan luas yang diberikan pada permukaan dengan berat udara di atas permukaan itu. Ada lagi teori yang bilang suara-suara tersebut muncul dari kereta api dalam reaksinya pada rel dan kabel listrik.

4. Kiamat

Tapi banyak juga yang menganggap suara mirip terompet tersebut merupakan tanda-tanda kiamat akan datang. Aaron Traylor, penduduk Kota Montana, AS, merekam pengalamannya mendengar suara dari langit pada 18 Februari 2012. Dia mengaku kaget suara yang dia dengar mirip suara terompet sangkakala, penanda akhir zaman.

"Meski berupaya mencari jawaban logis, gagasan kalau ini tanda akhir zaman bermunculan di kepala saya. Bagaimana jika suara ini termasuk tanda-tanda itu," kata Traylor.

5. Lempeng Bumi

Sebagian ilmuwan menyebut suara yang digambarkan mirip sangkakala tersebut kemungkinan disebabkan oleh gesekan lempeng tektonik. Lempeng tektonik merupakan potongan kerak dan mantel paling atas Bumi, yang lalu disebut sebagai litosfer.

Ketebalan lempeng bisa mencapai sekitar 100 km dan terdiri dari dua jenis bahan utama: kerak samudera (juga dikatakan sebagai sima silikon dan magnesium) dan kerak benua (sial silikon dan aluminium).