8 Negara dengan Kasus Pemerkosaan Terbanyak di Dunia

8 Negara dengan Kasus Pemerkosaan Terbanyak di Dunia - Tindak pidana pemerkosaan masih sering terjadi di sekitar kita. Rasa cemas pun muncul saat kita, terutama kaum wanita, harus bepergian atau beraktifitas setiap harinya. Kejahatan pemerkosaan ini telah menjadi perhatian banyak pihak, tidak cuma di Indonesia namun nyaris di seluruh dunia.

1. Afrika Selatan

Negara ini mempunyai kasus pemerkosaan sebanyak 500.000 tiap tahunnya yang menimpa nyaris 40% perempuan. Tapi kaum pria dan anak-anak pun pernah jadi korban pemerkosaan. Sebanyak 4% pria pernah mengalami tindak pemerkosaan yang dilakukan oleh pria.

41% anak-anak jadi korban pemerkosaan, 15% diantaranya berusia di bawah 11 tahun. Menurut data Tears Foundation dan Medical Research Council, 50% anak-anak mengalami tindak kekerasan seksual sebelum usia 18 tahun.

2. Amerika Serikat

Biro Statistik Hukum AS mengatakan kalau 91% dari korban pemerkosaan merupakan perempuan dan 9% adalah laki-laki. Sedangkan menurut survey National Violence Against Women, 1 dari 6 perempuan dan 1 dari 33 laki-laki di AS sudah mengalami percobaan atau tindak pemerkosaan dalam hidup mereka. Lebih dari 1/4 perempuan di usia kuliah sudah mengalami pemerkosaan sejak usia 14 tahun dan hanya 16% yang pernah dilaporkan ke pihak berwajib.

3. Swedia

Menurut Swedish National Council for Crime Prevention, pada tahun 2013 terdapat 63 kasus pemerkosaan dari setiap 100.000 warga yang sudah dilaporkan ke pihak berwajib. Menurut data Rape Crisis Advocates, 1 dari 3 perempuan mengalami pelecehan seksual ketika usia remaja. Sampai tahun 2014, jumlah kasus tindak pemerkosaan mencapai 6620 kasus.

4. India

Negara ini secara mengejutkan mengalami tingkat tindak kejahatan pemerkosaan yang sangat cepat. Menurut data National Crime Record Bureau (NCRB), tindak kejahatan terhadap wanita naik 7,5% sejak tahun 2010. Sementara laporan tindak pemerkosaan pada tahun 2012 sebanyak 24.923 kasus dan meningkat pada tahun 2013 jadi 33.707 kasus.

Sebagian besar korban berusia antara 18 sampai 30 tahun. Sekitar 1 dari 3 korban berumur di bawah 18 tahun, dan 1 dari 10 korban berumur di bawah usia 14 tahun. Di India, tiap 20 menit sudah terjadi tindak pidana pemerkosaan pada seorang wanita.

5. Kanada

Setidaknya ada 2.516.918 kasus pemerkosaan di Kanada. Menurut data Justice Institute of British Columbia, 1 dari 17 perempuan mengalami tindak pemerkosaan, 62% korban mengalami luka-luka, dan 9% korban mengalami cacat fisik seumur hidupnya. Lebih dari 80% tindak pemerkosaan terjadi di dalam rumah, dan 80% pelaku adalah teman atau kerabat dekat. 17% korban perempuan dan 15% korban pria berusia di bawah 16 tahun.

6. Inggris dan Wales

Pada Januari 2013, Ministry of Justice, Office for National Statistics dan Home Office bersama-sama mengeluarkan terbitan Official Statistic soal kekerasan seksual yang berjudul An Overview of Sexual Offending in England and Wales.

Dalam terbitan itu dikatakan sekitar 85.000 perempuan di wilayah Inggris dan Wales mengalami tindak pemerkosaan setiap tahunnya. Lebih dari 400.000 wanita mengalami pelecehan seksual, dan 1 dari 5 perempuan usia 16-59 tahun pernah mengalami kekerasan seksual sejak umur 16 tahun.

7. Sri Lanka

UN Multi-country Study on Men and Violence menemukan kalau 14.5% pria of Sri Lank mengalami jadi korban pemerkosaan, 2.7% pelaku merupakan kaum pria. 96.5% pelaku pemerkosaan tak diadili dan 65.8% tak merasa bersalah. 64.9% pelaku mengaku sudah melakukan pemerkosaan lebih dari 1 kali dan 11.1% sudah memperkosa 4 perempuan.

8. Zimbabwe

Menurut data terakhir Zimbabwe National Statistics (ZimStat), 500 perempuan diperkosa setiap bulannya dan 16 perempuan diperkosa setiap harinya. Bisa dikatakan, setiap 90 menit sudah terjadi tindak pemerkosaan terhadap perempuan di Zimbabwe.

780 anak-anak yang berusia 11-16 tahun dan 276 anak-anak yang berusia 5-10 tahun juga jadi korban pemerkosaan. Menurut data UNICEF, tindak pemerkosaan di Zimbabwe mengalami kenaikan sebanyak 42%, jumlah kasus pada tahun 2010 sebanyak 2192 meningkat jadi 3112 kasus pada tahun 2014.