6 Hal yang Bikin Kaget di Jepang

6 Hal yang Bikin Kaget di Jepang - Banyak culture shock yang akan traveler temukan ketika jalan-jalan ke Jepang. Wisatawan bisa terkejut melihat orang-orang yang teratur dan disiplin, namun cuek baca komik porno dan ada jajaran hotel khusus untuk bercinta.

Jepang merupakan negara yang menarik. Selain bentangan alam dan kuil-kuil yang bersejarah, penduduk dari Negeri Sakura mempunyai budaya yang dapat dicontoh masyarakat dari negara lain. Walaupun, wisatawan akan bikin geleng-geleng kepala melihat sejumlah budaya yang nyeleneh di sana.

Berikut ini 6 Hal yang Bikin Kaget di Jepang :

1. Love Hotel

Love hotel merupakan konsep hotel yang unik di Jepang. Sesuai namanya, hotel itu merupakan hotel yang dikhususkan buat bercinta. Kamarnya bukan sekedar kasur dan lemari saja, namun juga ditambahkan aneka sex toy, kostum-kostum seksi dan tema-tema erotis.

Salah satu daerah di Tokyo yang populer dengan love hotel, yakni Kabukicho di sebelah utara Stasiun Shinjuku. Daerah ini terdiri bari banyak jalan dan gang kecil yang menyediakan bar, pub, kelab malam dan juga Love Hotel.

Nuansa remang-remang mewarnai daerah Kabukicho dengan aneka lampu neon boks yang temaram. Jalanan di Kabukicho cenderung sempit, cuma cukup dua mobil. Di kanan dan kiri jalan bertebaran Love Hotel. Nama-namanya pun simpel misalnya saja Hotel Venus, Hotel Sun, Hotel Giardino, Hotel Leoni dan nama-nama sejenis tersebut.

Love hotel di Kabukicho pun mulai buka ketika matahari terbenam. Bukanya bisa hingga pagi, bisa sampai pukul 05.00 waktu setempat. Kalau jalan-jalan ke sana, baiknya jangan sendiri ya!

2. Baca komik porno di depan umum

Nah, kini giliran budaya Jepang yang nyeleneh. Ini soal komik porno di Jepang, populer dengan sebutan hentai.

Barang tersebut bisa ditemui di toko buku, termasuk juga di minimarket. Yang membuat kaget, orang-orang sana akan cuek saja membacanya di depan umum.

Mereka tak mempedulikan orang-orang di sekitarnya. Mereka konsentrasi dan anteng membaca, meski Anda bisa saja melihat jelas halamannya.

Kebanyakan yang membacanya merupakan pria, baik anak muda hingga orang tua. Walah!

3. Orang-orang yang berjalan cepat

Sudah bukan rahasia umum lagi, orang-orang Jepang sangat cepat kalau berjalan kaki. Meski menggunakan setelan jas atau seragam kerja, mereka tak senggan mengambil langkah seribu. Pemandangan seperti itu, dapat dilihat di stasiun hingga di trotoar.

Bagi wisatawan yang biasa hidup santai, pengalaman datang ke Jepang dan melihat orang-orangnya yang berjalan cepat bakal terkejut. Anda harus berada di pinggir kalau di trotoar atau berada di kiri bila sedang berada di eskalator.

Alasan orang-orang jepang yang berjalan dengan cepat, merupakan karena mereka menghargai waktu. Mereka tidak ingin terlambat sama sekali dan membuang waktu percuma. Terlambat adalah suatu hal yang paling memalukan di sana.

4. Lingkungan yang sangat bersih

Tahukah Anda, penduduk Jepang sangat peduli pada kebersihan. Hal tersebut didasari dari kecintaannya pada daerahnya. Bila daerahnya kotor, maka penduduknya dicap jelek. Tentu, mereka tidak ingin seperti itu.

Budaya peduli pada kebersihan rupanya telah ditanamkan sejak kecil dan dimulai dari zaman dulu. Lalu, pemerintah Jepang sendiri juga menjaga budaya itu dengan baik. Pemerintah menyediakan tempat sampah yang terbagi dalam sejumlah jenis, dari sampah kering, sampah basah, sampah koran dan majala, dan juga sampah yang berupa botol.

Tujuannya, sampah-sampahnya gampang buat dipilih. Mana yang ingin dihancurkan dan mana yang bisa didaur ulang. Tempat sampah-tempat sampah seperti itu tak cuma ada di tempat umum, melainkan di dalam rumah. Truk sampah pun akan berkeliling dalam jangka waktu yang ditentukan, buat mengangkut sampah-sampah dari tiap rumah.

Kalau daerah kota sudah bersih, maka apalagi daerah pedesaannya. Di kawan pedesaan atau kota kecil, kebersihannya malah lebih ketat. Bila di kota besar, mungkin bisa ditemui satu dua putung rokok di jalan, maka tak begitu di pedesaan atau kota kecil. Saking bersihnya, rasanya daun saja tak ingin gugur di jalanan.

5. Orang tua yang masih kuat dan sehat

Penduduk Jepang boleh dinilai sebagai penduduk yang produktif. Lihat saja di jalan raya, masih banyak orang-orang tua yang berjalan kaki walau badannya telah uzur.

Mereka masih sanggup berjalan sendiri dan pelan-pelan mencapai tujuannya. Ada yang langkahnya kecil-kecil, ada juga yang telah memakai tongkat. Apalagi kalau di lokasi wisata, seperti di daerah kastil, jangan heran melihat banyak orang tua di sana.

Mengapa begitu, karena orang-orang yang lanjut usia di Jepang masih tetap ingin hidup sehat. Dengan bergerak, mereka terus berupaya menjalani hidup yang sehat dan terus melatih fisik mereka yang telah dimakan usia. Mereka tak malu buat berjalan di depan umum, toh orang-orang lain apalagi anak muda juga menghargainya.

Masa tua bagi mereka pun, seolah bukan berarti duduk-duduk dan cuma bersantai saja. Seperti jantung saja, bergerak merupakan bukti kalau mereka masih hidup.

6. Orang-orang yang malu untuk difoto

Bagi wisatawan yang gemar memotret angle orang-orang dan kehidupannya, maka harus lebih mawas diri saat sedang berada di Jepang. Harap diingat, orang-orang Jepang kebanyakan malu buat difoto.

Mereka akan menundukan kepala, berjalan lebih cepat atau berbalik badan. Mereka sangat menghargai privasi dan tak senang kalau dipotret oleh orang yang tak dikenal.

Tapi, bukan berarti mereka sombong. Walau malu-malu difoto, orang-orang Jepang akan bersikap sangat ramah saat Anda meminta bantuan. Mereka dengan senang hati akan membantu.

Orang-orang Jepang yang malu buat difoto, biasanya merupakan mereka yang telah tua atau mereka yang sedang bekerja. Bila ke suatu kedai makanan, para koki atau pramusajinya akan menghindari Anda saat mengeluarkan kamera. Namun bagi anak mudanya yang gaul, malah sebaliknya. Beberapa dari mereka malah dengan senang hati diajak berfoto bersama. Asalkan, minta izin dulu ya!