10 Bandara Paling Extrem di Dunia

10 Bandara Paling Extrem di Dunia - Bandara adalah lokasi lepas landas dan mendaratnya pesawat, biasanya cuaca buruk selalu jadi penghalang untuk para pilot buat lepas landas dan pendaratan pesawat. Tapi rupanya ada bandara di dunia ini yang cukup extrem untuk para pilot buat melakukan lepas landas dan pendaratan pesawat.

Berikut ini 10 Bandara Paling Extrem di Dunia :

1. Bandara Kai Tak, Hong Kong

LiveScore Terbaik | Live Skor | Live Skor Terbaik | LiveScore

Agen Poker | Agen Poker Terpercaya | Agen Capsa | Agen Domino | Agen Domino QQ | Agen Capsa Online | Bandar QQ | Agen Poker Online | Agen Bandar QQ | Agen Poker QQ

Lintasan pacu ini berada di sebelah utara Teluk Kowloon, Kowloon, Hong Kong. Dikelilingi pegunungan, pendaratan di Bandara Kai Tak semakin sulit sebab harus melalui daerah permukiman, sehingga pilot harus melakukan manuver sulit sebelum pesawat bersentuhan dengan daratan. Sebab kerap terjadi kecelakaan fatal, Bandara Kai Tak akhirnya ditutup pada tahun 1998.

2. Bandara Paro, Bhutan

Dikelilingi oleh puncak Himalaya yang sangat tinggi, Paro merupakan salah satu bandara dunia yang paling menantang untuk para pilot. Faktanya, sekarang ini cuma delapan pilot di dunia yang ada sertifikat buat bisa mendarat di bandara ini. Terdapat di lembah yang dalam, mendarat di bandara ini mengharuskan para pilot ‘bernegosiasi’ dengan serangkaian gunung, turun dengan cepat, setelah itu berbelok curam ke kiri segera sebelum mendarat.

3. Bandara Courchevel, Prancis

Di bandara ini cuma pilot bersertifikat yang diberikan izin mendarat atau lepas landas. Posisinya yang berada pada wilayah Saint-Bon-Tarentaise, Pegunungan Alpen, Prancis, membuatnya bisa dikatakan bandara paling berbahaya. Apalagi Courchevel mempunyai bentuk landasan yang pendek, curam, dan kemiringan sekitar 18,5 persen.

Dalam film yang ada di Tommorow Never Dies, aktor Pierce Brosnan pernah melakukan pendaratan di bandara ini. Tapi seperti pilot lainnya, dia harus melakukan pelatihan dan meraih sertifikat sebelum diberikan izin mendarat di Bandara Courchevel.

4. Bandara Matekane, Lesotho

Terdapat di pegunungan tinggi, lepas landas ataupun mendarat di ujung Matekane yang tingginya 2.000 kaki perlu keahlian luar biasa dari pilot. Prosesnya akan sangat bergantung di kondisi angin. Pesawat yang akan berhenti di sini tak disarankan buat terbang sebelum mencapai akhir landasan pacu pada ketinggian 1.312 kaki.

5. Bandara Barra, Skotlandia

Selain landasan pacunya yang sangat pendek, Bandar Udara Barra memakai pantai sebagai lokasi pendaratan dan lepas landas. Tiga landasan pacu yang dipunyai Barra cuma ditandai dengan tiang-tiang kayu.

Di malam hari landasan ini tertutup oleh air laut yang pasang. Oleh sebab itu landasan Barra cuma bisa dipakai pada penerbangan yang terjadwal dan tak buat malam hari.

6. Bandara Saba, Karibia

Dipanggil salah satu landasan pacu paling pendek di dunia, sekira 1.300 meter, pilot menggambarkan mendarat pada jalur ini lebih mirip mendarat pada kapal induk. Pesawat harus terbang ke tebing sebelum bikin sebuah belokan tajam ke kiri dan akhirnya mendarat dengan mulus. Lintasan ini berada di ketinggian di atas lautan sekitarnya, dengan tebing terjal pada tiga sisi.

7. Bandara Funchal, Madeira

Funchal terkenal sebagai satu bandara paling berbahaya di dunia. Penyebabnya, Funchal mempunyai lintasan pacu yang pendek dan posisinya dekat dengan tebing.

Pada 1980, pesawat Boeing 727 jatuh di ujung landasan ketika akan mendarat. Akibatnya, sebanyak 131 penumpang tewas. Oleh sebab itu landasan pacu diperpanjang pada atas laut dengan 150 tiang beton buat menopangnya.

Meskipun landasan tak lagi pendek, posisinya yang berdekatan dengan pegunungan dan laut menimbulkan masalah lain, yaitu turbulensi ekstrem dan kondisi cuaca buruk. Situasi tersebut memberikan masalah untuk pilot, bahkan yang paling berpengalaman, ketika lepas landas atau mendarat.

8. Bandara Sea Ice Es Runway, Antartika

Diukir di es laut dari Ross Island setiap tahun, lintasan pacu sepanjang 2,5 mil ini beroperasi sebagian besar di musim panas di Antartika. Pilot harus menghindari mendarat terlalu berat dan pesawat harus dipantau secara ketat buat memastikan tak tenggelam lebih dari 10 inci ke dalam es.

9. Bandara Tenzing-Hillary, Lukla, Nepal

Bandara satu ini didirikan buat pada pendaki Gunung Everest. Di sana penerbangan cuma bisa dilakukan pada siang hari ketika cuaca cerah. Tapi saat angin berembus kencang dan langit cenderung berawan, bandara akan ditutup buat segala penerbangan.

Mempunyai panjang landasan 460 meter dan lebar 20 meter, tak ada alasan untuk pilot buat melakukan kesalahan ketika lepas landas atau mendarat. Karena landasan mengalami kemiringan di ujungnya dan langsung ke arah lembah.

Sejak 1973 sampai 2010 sudah terjadi sembilan kecelakaan pesawat di bandara itu.

10. Bandara Princess Juliana International Airport, St Maarten, Karibia

Penerbangan mendekati Bandara Internasional Putri Juliana harus melalui atas air, tepatnya Pantai Maho, dan pilot harus bikin instrumen pemeriksaan teratur buat memastikan terjaganya ketinggian yang sesuai. Pasalnya, jarak antara laut dengan badan pesawat begitu dekat. Lepas landas akan memaksa pilot membelok tajam ke kanan dan memutar buat menghindari gunung pada ujung landasan.